top of page

Gen Z dan Loyalitas Kerja: Mengapa Mereka Cepat Pindah Perusahaan?

Rafi Usman

Generasi Z, yang saat ini mulai mendominasi dunia kerja, sering kali mendapat sorotan karena kebiasaan mereka yang cepat berpindah pekerjaan atau job hopping. Fenomena ini menjadi topik diskusi hangat di kalangan HR dan perusahaan, yang mencoba memahami alasan di balik tren ini dan dampaknya terhadap strategi rekrutmen serta retensi karyawan.

Gen Z & Tren Job Hopping
Gen Z & Tren Job Hopping

Tren Job Hopping di Kalangan Gen Z

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gallup, hanya 50% karyawan Gen Z yang mengaku "sepenuhnya terlibat" di tempat kerja. Selain itu, penelitian dari Deloitte menunjukkan bahwa 49% karyawan Gen Z mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dua tahun ke depan. Fakta ini menegaskan bahwa Gen Z cenderung lebih sering berpindah pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya. Bagi mereka, berpindah pekerjaan dianggap sebagai langkah strategis untuk:


  1. Mencari Peluang yang Lebih Baik Banyak dari mereka percaya bahwa peluang kenaikan gaji, pengembangan keterampilan, atau promosi lebih cepat ditemukan dengan berpindah perusahaan dibandingkan bertahan di satu tempat.

  2. Mengejar Work-Life Balance Gen Z sangat menghargai keseimbangan hidup dan pekerjaan. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi ekspektasi ini, mereka cenderung mencari tempat lain yang lebih fleksibel.

  3. Eksplorasi Karier Sebagai generasi yang tumbuh dengan akses informasi tanpa batas, Gen Z memiliki minat yang beragam. Mereka cenderung ingin mencoba berbagai peran sebelum memutuskan jalur karier jangka panjang.


Perspektif Perusahaan terhadap Job Hopping

Bagi banyak perusahaan, kebiasaan Gen Z yang sering berpindah pekerjaan menjadi tantangan besar. Proses rekrutmen dan pelatihan karyawan baru membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, loyalitas kerja yang rendah dapat mengganggu stabilitas tim dan kontinuitas proyek.


Namun, ada juga perusahaan yang melihat tren ini sebagai peluang untuk:


  • Mendapatkan Karyawan yang Dinamis dan Inovatif Gen Z dikenal adaptif terhadap perubahan dan memiliki ide-ide segar, sehingga kehadiran mereka dapat memberikan energi baru bagi perusahaan.

  • Meningkatkan Employer Branding Perusahaan yang memahami kebutuhan Gen Z dan menciptakan lingkungan kerja yang menarik dapat memanfaatkan tren ini untuk menarik lebih banyak talenta muda.


Ketidakpuasan atau Strategi Karier?

Pertanyaannya adalah: apakah job hopping ini murni karena ketidakpuasan atau memang strategi mencari peluang terbaik? Jawabannya adalah keduanya. Gen Z tumbuh di era yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi dan perubahan cepat, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam memilih jalur karier. Namun, di sisi lain, ekspektasi yang tinggi terhadap lingkungan kerja juga menjadi alasan mereka sering kali merasa tidak puas.


Sebuah wawancara dengan seorang HR dari perusahaan teknologi menunjukkan bahwa, "Gen Z cenderung lebih vokal tentang apa yang mereka inginkan. Jika perusahaan tidak memenuhi harapan mereka dalam 6 bulan pertama, mereka tidak ragu untuk keluar." Di sisi lain, seorang karyawan Gen Z berpendapat, "Kami tidak pindah karena tidak setia, tapi karena kami tahu nilai kami. Kalau ada tempat yang lebih baik, kenapa tidak?"


Bagaimana Perusahaan Harus Beradaptasi?

Untuk menghadapi tren ini, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang lebih fleksibel, seperti:


  1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Fleksibel Memberikan opsi kerja jarak jauh atau jam kerja fleksibel dapat meningkatkan retensi.

  2. Investasi dalam Pengembangan Karyawan Program pelatihan, mentorship, dan peluang pengembangan karier internal dapat membuat Gen Z merasa dihargai.

  3. Membangun Komunikasi yang Terbuka Perusahaan perlu mendengar aspirasi karyawan Gen Z secara aktif dan merespons dengan tindakan nyata.


Gen Z dan Tren Job Hopping

Tren job hopping di kalangan Gen Z tidak selalu berarti mereka tidak loyal. Sebaliknya, ini mencerminkan cara pandang baru terhadap dunia kerja, di mana mereka lebih memilih karier yang selaras dengan nilai, tujuan, dan kebutuhan pribadi. Dengan memahami motivasi di balik perilaku ini, perusahaan dapat beradaptasi dan menciptakan strategi yang tidak hanya menarik, tetapi juga mempertahankan talenta Gen Z.

Kommentare


© 2024 by Aurora Consultancy Group
bottom of page